Tuesday 30 June 2009

Pada Sebuah Jalan

pada sebuah jalan yang riuh di pusat kota tua saat matahari di barat, orang-orang berduyun menuju sarangnya. semua orang ingin jadi yang pertama tiba, maka mereka berlomba menyalakkan klakson supaya yang lain lekas menyingkir dari jalurnya. begitu resah, begitu tergesa. namun sesungguhnya jalan tak pernah bisa lengang karena tak ada yang bisa mendengar ketika semua orang berbicara.

pada sebuah jalan yang keras oleh deraan beban, ada yang menyeret kakinya, kepala tunduk dan tubuh bergerak sendiri. wajah-wajah tanpa nama yang mencoba lari dari hantu korporasi walaupun mereka tahu mereka tak mampu sembunyi. kau selalu dapat menemukan mereka pada saat-saat seperti ini: di perbatasan siang-malam di hari senin hingga jum'at saat matahari hampir jatuh tenggelam dan energi yang mereka punya untuk menyamarkan kekosongan telah padam.

pada suatu waktu yang menggilas dengan kejam, kau teringat melongok ke luar kubikalmu dan mendadak kaudapati semuanya berjarak. batu besar berbentuk manusia seperti dejavu tentang ketiadadayaan. tangan tidak terlihat mempermainkan mereka dalam putaran-putaran tanpa akhir. lingkaran pertemanan yang terdampar dengan ketakutan yang serupa. ke mana kita pergi dari sini, tanya mereka.

bagaimanapun, aku melihat seorang suci tersimpuh di sisi trotoar. kebaya lusuh dan rambut menyisakan semburat hitam. bayangan penunjuk jalan jatuh atasnya dan ia memandang lurus pada susunan batu berwarna abu. ia seperti dalam lukisan monokrom, namun di parasnya terlihat jelas jejak tangis yang kering. seseorang diam-diam telah merampas hartanya; remah-remah kehidupan yang ia punguti dari hasil menjual sayur dan buah dan umbi jamu.

mungkin memang bukan untukku, demikian ia sayup mengatakan pada sebuah jalan di jantung kota tua saat matahari tak lagi pongah bersinar. bukan untuk menghibur diri tapi untuk memastikan bahwa ia tidak kehilangan sesuatupun

17 comments:

yoan said...

whoooaaaa...

ezra... satu bulan hampir penuh saya tunggu postingan barumu...
untunglah juni ini nggak lewat begitu saja tanpa satupun tulisanmu...

mbok yang lebih sering posting...
nggak kasian ta sama penggemar2 yang hampir sakaw nungguin postingan anyarmu...

Nia Janiar said...

aiiiihhhh :D

Jenny Jusuf said...

Aaaah. Akhirnya. Tulisan lo selalu layak ditunggu. :-)

Verifikasi: kiesseer

I am a good kiesseer! Hauahahah

Yoes Menoez said...

Jangankan sesuatu yg belum dlm genggaman, yg sudah kita "miliki" pun sebenarnya bisa kapan saja kan diambil sama Yg Punya?
Kyknya emang plng cocok pake falsafahnya tukang parkir ya, meskipun dia "punya" bnyk motor dan mobil, dia merasa biasa2 saja hanya berusaha menjaga sebaik-baiknya, tp dia gak akan "nggondeli" kan kalo yg punya kendaraan dtg mengambil?

(mumpung ada postingan baru nih, tak puas-puasin komennya, kamu kok jd ketularan aku sih Ez,postingnya sebulan sekali?)

@ Yoan : spt yg kubilang kan Yo,kyknya Ezra sengaja tuh gak sering2 posting,biar serasa dikangenin kita2 gitu...

ezra said...

yoan:
ahaha.. bapakbapak, ibuibu, maaf beribu maaf, sehubungan dengan kesibukan saya, maka saya ga sempat mengunjungi blog kalian. lha wong memelihara blog sndiri aja susah bener kok.
*bingung gimana caranya ngerjain pr dari yoan*

nia:
ahaa... ;)

jj:
ah, masa c, j? i've never been kiessed soalnya. hehe..
verifikasi: fuleg.. fuleg sambel..
ahahaha...

yoes:
iya, mbak. gara2 pada ngikutin filosofi tukang parkir, dimanamana jd banyak tukang parkir d.
eh, mbak yoes jgn ikutikut saya lho. jgn suka ga enak sama saya trus pake nahannahan tulisannya padahal sdh siap di-post tu ;)

sonn said...

"tangan tidak terlihat mempermainkan mereka dalam putaran-putaran tanpa akhir."

mari kembali ke ekonomi kerakyatan bersama mega-pro!

HAUHAUHWUHAWUHUHAUHAWUAAAA...

KangBoed said...

SALAM CINTA DAMAI DAN KASIH SAYANG

Marshmallow said...

ez, aku tau ini bukan sekadar cerita sahibul hikayat. ini kau saksikan sendiri, kan?

hm... aku tak pantas merasa kasihan. ibu itu sendiri tidak sedang mengasihani dirinya. dia hanya mencoba ikhlas.

kubikalmu terlalu kepenuhan beban kerja sehingga blog ini sering dianggurin, ya? :(

Poppus said...

Aaah ezraaa, tulisan lu emang selalu nampolll!

Satu hal yang aku suka dari tulisanmu, and maybe about your self, i think hehehhe (soalnya gw belum kenal lu), kalo kamu masih peka. Bukankah kepekaan itu sesuatu yang jarang di sebuah kota yang digerakkan oleh modernisasi dan kapitalisme?

ezra said...

sonn:
siapapun terorisnya, presidennya tetap lanjutkan!!
ahahaha...

kang boed:
semoga semua makhluk berbahagia lah, kang

marshmallow:
yes, sedang berada di tengah tumpukan pekerjaan. tapi melihat ibu itu, i can complain no more

popih:
ahaha... padahal saya sering dikatain orang paling ga peka se-republik indonesia.
"belegug pisan ari maneh teh. anu kitu wae teu nyaho", gitu kata mereka. hehe...
but i'm gonna take it as a compliment anyway

Yoes Menoez said...

Ezra...kenapa ya kita jd gak posting2 gini...(betah-betahan yo...)
Hmm...hiatus sama males posting itu emang beda tipis kan?

KangBoed said...

Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang ‘tuk Sahabat terchayank
I Love U Fuuuuullllllllll

scandalous said...

orang suci?
cum on..

KangBoed said...

Saya mengucapkan SELAMAT menjalankan PUASA RAMADHAN.. sekaligus Mohon Maaf Lahir dan Bathin jika ada kata kata maupun omongan dan pendapat yang telah menyinggung atau melukai perasaan para sahabat dan saudaraku yang kucinta dan kusayangi.. semoga bulan puasa ini menjadi momentum yang baik dalam melangkah dan menghampiriNYA.. dan menjadikan kita manusia seutuhnya meliputi lahir dan bathin.. meraih kesadaran diri manusia utuh.. meraih Fitrah Diri dalam Jiwa Jiwa yang Tenang

Salam Cinta Damai dan Kasih Sayang ‘tuk Sahabat Sahabatku terchayaaaaaank
I Love U fullllllllllllllllllllllllllllllll

pargodungan said...

salam kenal... :)

Anonymous said...

mohon maaf lahir dan bathin, selamat idul fitri 1430 Hijriah.
salam untuk keluarga.

harlie said...

tulisan yang bagus
makasih ya udah share..\
kunjungi jg bahan bacaan saya :
jurnal ekonomi andalas